udah duduk manis karena sudah beli DSLR, sekarang bingung mau diapain..jadi lirik kanan kiri deh pengen aksesorisnya (hahaha). taunya ada yang disebut dengan filter..apakah itu?denger2 sih bisa bikin gambar lebih gimanaa gitu..nah ini ada tulisan dari bapak Ari Budiadnyana tentang filter..cukup membantu saya untuk lebih mengenal tentang filter. semoga bermanfaat!!
Filter UV. Filter UV ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada hasil foto. Filter UV hanya sebagai pelindung lensa dari sinar ultra violet yang konon dapat menyebabkan kerusakan pada lensa. Dan juga sekaligus berfungsi melindungi lensa dari debu,sentuhan jari dan sejenisnya. Mending Filter ini yang kotor atau rusak dari pada permukaan lensanya khan, karena harga filter UV ini juga cukup murah. Jadi sangat disarankan filter ini dipasangkan di lensa anda.
Filter CPL. CPL merupakan singkatan dari Circular Polarizer. Fungsinya untuk menyaring cahaya yang masuk ke dalam sensor dengan cara membelokkan cahaya yang tidak diinginkan. Alat ini juga berfungsi untuk menambahkan ketebalan warna dan menambah kontras. Menurut info yang saya baca, hasil dari filter ini memang tidak bisa didapatkan oleh software pengolah image.
Biasanya filter ini digunakan saat kita akan mem-foto landscape laut dengan langit biru(kalau bisa biru cerah, akan lebih kelihatan fungsi penggunaanya). Untuk mengetahui hasilnya tinggal memutar-mutar bagian depan filter CPL. Akan kelihatan perbedaannya, warna langit akan berubah-ubah, dan yang paling menarik adalah dasar laut akan kelihatan. Pantulan cahaya matahari di permukaan laut akan tidak kelihatan. Selain landscape juga dipergunakan untuk memotret ruko yang menggunakan jendela kaca.
Biasanya agar pantulan si tukang potret tidak kelihatan. Jadi pantulan cahaya pada permukaan seperti air, kaca, kulit yang basah/berlendir akan bisa diatur entah dihilangkan atau diperkuat. Dan untuk lebih mendapatkan efek yang terjadi, bisa juga dengan mengarahkan lensa ke monitor LCD, kemudian putarlah CPL nya, akan kelihatan gelap atau lebih terang. Memang susah kalo mendefinisikan arti dan maksud dari filter CPL ini. Satu-satunya cara adalah saat anda mencobanya di lapangan. Jadi sepertinya fitler CPL ini adalah satu yang wajib dimiliki jika anda hobi memotret.
Filter ND. ND merupakan singkatan dari Neutral Density. Secara umum berfungsi untuk menurunkan exposure (gelap-terang) beberapa stop (tergantung jenis filter ND-nya), tanpa mengubah kecerahan warna dan kontras. Otomatis speed kamera dapat diturunkan. Memang ada rumus untuk mendapatkannya. Tapi, what the hell with the “rumus” itu, yang penting jepret saja. Biasanya digunakan saat kita akan mengambil gambar air terjun pada siang hari, suasana cerah, di mana kita menginginkan air terjun seperti buih-buih dan butiran.
Kalau untuk membikin air terjun seperti buih maka diperlukan speed yang lambat, semakin lambat maka efek buih halus akan semakin bagus. Namun, semakin lambat, justru bukaan kamera akan semakin besar, sehingga gambar akan over exposure alias kontras tinggai a.k.a flat putih. Nah filter ND inilah yang akan membantu anda agar gambar tidak menjadi over exposure/flat. Sudah cukup mengerti kah Anda? Tentu saya rasa belum kalau belum dicoba.
Demikian penjelasan singkat dari seorang pemula, jika ada salah ya mohon dikritik untuk diperbaiki. Dan saya rasa pasti masih bingung dan masih belum paham mengenai penjelasan di atas. Anda akan paham betul saat sudah mencoba sesuai teori diatas yang telah saya paparkan. Seperti saya ini, saya sedikit lebih mengerti dan memahami filter tersebut setelah mencobanya. Selamat mencoba dan berkarya. [b] source
hai..ini ada juga review tentang filter dari blognya fotografi dasar,
Pada masa kejayaan kamera analog yang menggunakan media film seluloid, filter warna-warni merupakan aksesoris penting untuk memberikan efek artistik pada foto. Pada masa itu, sebuah foto tidak dapat diubah lagi setelah shutter ditutup. Saat ini, melalui proses olah digital kita dapat mengubah kecerahan, pencahayaan, bahkan warna sekalipun. Beberapa kamera – misalnya Olympus E-620 dan Pentax K-X – bahkan menyediakan pilihan ‘digital filter’, yaitu proses dalam kamera yang menghasilkan gambar dengan tonal seperti penggunaan filter tertentu.
Jadi, masihkan kita memerlukan filter?
Filter UV
Filter ND
Filter GND
Ada 2 macam polarizer:
Filter IR
Filter Artistik atau Warna
Filter warna memberikan nuansa warna yang biasanya dihubungkan denganmood tertentu, misalnya warna biru memberikan kesan dingin, sedangkan warna orange akan memberi kesan hangat. Filter kuning akan meningkatkan kontras pada warna langit & awan. Namun saat ini, nuansa warna tersebut dapat ditambahkan melalui proses olah digital sehingga filter warna sudah jarang digunakan.
source
thanks to:
http://www.balebengong.net/kabar-anyar/2010/09/07/filter-cpl-fungsi-dan-manfaatnya.html
http://fotografi-dasar.blogspot.com/2010/01/aksesoris-filter.html
hai..ini ada juga review tentang filter dari blognya fotografi dasar,
Salah satu aksesoris standar yang biasanya dibeli setelah membeli kamera adalah filter UV. Filter ini biasanya dibiarkan selalu terpasang pada lensa. Tujuannya - selain untuk menyaring sinar ultraviolet agar warna menjadi lebih cerah – adalah untuk melindungi lensa dari benturan atau goresan. Dasar pemikirannya, kalau karena sesuatu hal bagian depan kamera terbentur, maka yang tergores atau terkena benturan adalah filternya. Kalaupun harus diganti, harga filter lebih murah daripada lensa – kira-kira begitu.
Ternyata masih, berikut ini adalah filter-filter yang biasa digunakan dalam pemotretan. Foto-foto filter di halaman ini merupakan foto yang diperoleh dari:http://www.tutorial9.net/photography/filters-and-photography/

UV adalah singkatan dari Ultra Violet, cahaya yang memiliki frekuensi lebih tinggi daripada cahaya ungu, tetapi sebetulnya tidak tertangkap oleh mata manusia. Media film sangat sensitif terhadap jenis cahaya ini, efeknya pada foto adalah warna yang pudar seperti berkabut.
Sensor pada kamera digital tidak terlalu sensitif terhadap cahaya UV seperti film, namun walaupun sedikit, penggunaan filter UV akan meningkatkan kontras warna dari foto yang dihasilkan. Fungsi yang lebih dominan dari filter UV – sebagaimana yang tersebut di awal artikel ini – adalah untuk melindungi lensa dari goresan dan benturan. Jadi jika Anda tidak menggunakan filter lain, biarkan saja filter UV ini terpasang di lensa.

ND adalah singkatan dari Neutral Density. Filter ini berwarna abu-abu dengan berbagai tingkat kepekatan. Filter ND-2 lebih terang daripada ND-8..Filter ini berguna untuk meredam intensitas cahaya yang sampai ke sensor sehingga pemotretan dapat menggunakan aperture yang lebih besar atau waktu pencahayaan yang lebih lama. Jika hendak melakukan pemotretan slow speed pada siang hari, filter ND merupakan perlengkapan wajib.
Filter Graduated ND merupakan filter ND dengan kepekatan yang berubah secara bertahap seperti gradasi dari gelap ke terang. Filter ini sangat berguna untuk pemotretan landscape pada siang hari yang cerah.
Pada saat digunakan, bagian yang lebih pekat dipasang di atas, fungsinya untuk meredam cahaya dari langit dan mempertahankan cahaya dari daratan sehingga diperoleh foto dengan pencahayaan merata dengan langit biru.
Filter Polarizer

Polarizer berguna untuk meredam pantulan cahaya dari permukaan non metal, sangat berguna untuk pemotretan menembus kaca, misalnya memotret ikan dalam akuarium atau benda bersejarah di museum.
Filter ini juga meningkatkan kontras dan saturasi warna, sekaligus meredam hamburan cahaya. Efeknya tampak paling jelas jika digunakan memotret langit cerah dengan gumpalan awan putih. Anda bisa memperoleh foto langit dengan warna biru pekat, namun warna awan tetap putih. Efek dari polarizer sangat berpengaruh pada foto dan tidak bisa diperoleh melalui proses digital, jadi filter ini merupakan kelengkapan yang sangat bermanfaat.
- Polarizer linear, dengan arah garis lurus
- Polarizer sirkular (Pol Cir atau CPL) yang memaliki arah garis melingkar. Polarizer ini bisa diatur kepekatannya dengan memutar ring depannya.
Filter Macro atau Close Up

Filter Makro berfungsi untuk mengubah jarak fokus sehingga memungkinkan untuk melakukan pemotretan obyek dengan jarak sangat dekat. Filter ini berfungsi seperti kaca pembesar (lup). Namun demikian, penggunaan filter makro akan membawa efek, di antaranya:
- Pencahayaan turun 1-2 stop
- Ketajaman berkurang
- DoF lebih sempit

IR adalah singkatan dari Infra Red atau Infra merah, cahaya yang memiliki frekuensi lebih rendah daripada cahaya merah. Apabila filter UV nersifat menahan cahaya UV dan meneruskan cahaya lain, filter IR justru meneruskan hanya cahaya Infra Merah dan menahan spektrum cahaya yang lain. Pada dasarnya, sensor kamera dirancang untuk tidak sensitif terhadap cahaya IR, oleh karena itu penggunaan filter IR menyebabkan perlunya pencahayaan dalam waktu lama (shutter speed lambat).
Pada kamera digital, akan lebih mudah melakukan pemotretan IR jika menggunakan kamera yang dimodifikasi khusus untuk itu.

source
thanks to:
http://www.balebengong.net/kabar-anyar/2010/09/07/filter-cpl-fungsi-dan-manfaatnya.html
http://fotografi-dasar.blogspot.com/2010/01/aksesoris-filter.html