Secara umum, gizi buruk adalah suatu kondisi kekurangan zat gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi protein dalam makanan sehari-hari. Gizi buruk bisa terjadi pada berbagai
tingkatan umur namun paling sering terjadi pada anak-anak. Jika mengalami gizi
buruk maka tumbuh kembang anak pun akan bermasalah. Jangankan menjadi anak yang
cerdas, untuk bisa bertahan hidup saja tentunya akan terasa sulit.
Gizi buruk, masalah yang saat ini bukan hanya terjadi di daerah terpencil namun juga sudah menjangkiti
kota-kota besar di Indonesia. Salah satu kota yang memiliki masalah gizi buruk di Indonesia adalah Kota
Bandung. Tingkat gizi buruk di Ibukota Jawa Barat ini bahkan mulai mengkhawatirkan. Padahal
di lain sisi banyak masyarakat menengah keatas yang justru berlebih-lebihan dalam
mengkonsumsi makanan hingga mengidap obesitas. Sebaliknya, masyarakat miskin yang tinggal di kawasan
padat penduduk yang kumuh kesulitan mendapatkan makanan bergizi hingga
menderita gizi buruk.
Sebenarnya, Pemerintah Kota Bandung melalui
Dinas Kesehatan sudah memberikan bantuan untuk pengentasan gizi buruk namun bantuan ini dirasa belum dapat mencukupi kebutuhan.
Malahan setelah diselidiki
ternyata ada beberapa warga yang kedapatan menjual kembali bantuan yang
diberikan oleh pemerintah Kota Bandung tersebut.
Pada tahun 2012, daerah dengan tingkat gizi buruk tertinggi
di Kota Bandung adalah Kelurahan Cisaranten Kidul,
Kecamatan Gedebage. Saat itu,
terdapat 17 kasus gizi buruk dari 20
kasus di Kota Bandung. Prihatin
dengan kondisi ini, seorang dokter yang juga Kepala Puskesmas Riung
Bandung, Ibu Soni Sondari, bekerja sama dengan para ibu di daerah tersebut kemudian berinisiatif
untuk mendirikan cooking center dan
memprakarsai program Ojek Makanan Balita yang kemudian disingkat OMABA sebagai bentuk inovasi untuk
menekan angka gizi buruk di daerahnya.
![]() |
Kunjungan Ibu Walikota Bandung ke OMABA |
Berdirinya
cooking center ini sangat memudahkan dan juga mengedukasi para
ibu untuk menyiapkan makanan dengan
gizi yang terukur dan tentunya dapat
menyehatkan anak-anaknya. Kandungan gizi nya terukur
karena dikonsultasikan terlebih dahulu dengan kepala
Puskesmas Riung Bandung. Makanan yang dibuat di cooking center ini pun
sangat terjaga karena dibuat secara higienis dan tanpa
menggunakan penyedap rasa. Komposisi makanannya lengkap yaitu sayur mayur, lauk pauk, dan buah-buahan. Menu
yang dibuat juga variatif dan berbeda setiap harinya agar anak tidak merasa bosan, misalnya Perkedel Ikan, Kanirol, Nugget Tempe,
Sosis Sayuran dan menu lainnya
sesuai dengan budget yang tersedia. Hebatnya,
makanan sehat dengan gizi seimbang yang higienis ini diberikan dengan cuma-cuma
dan juga didistribusikan langsung menggunakan motor oleh
petugas OMABA ke tiap pelosok kelurahan yang membutuhkan.
![]() |
Distribusi Ojek Makanan Balita (OMABA) |
Di awal upaya penerapannya, program ini terbentur masalah dana karena dana yang
dibutuhkan memang cukup besar. Melihat potensi kebaikan yang akan dihasilkan dari program
ini, Lurah Cisaranten pun berinisiatif untuk mengajukan permohonan melalui Corporate Social Responsibility
(CSR) PT Pertamina yang kemudian bersedia mengucurkan bantuan dana sebesar Rp 50 juta. Lalu seiring berjalannya
waktu, bantuan juga datang dari APBD Kota Bandung dan para mahasiswi PKL
Poltekes GIzi bandung. Selain itu, untuk menambah
pemasukan bagi OMABA, kini Nugget Tempe dan Kanirol yang dibuat di Cooking Center pun dijual ke masyarakat. Hasilnya,
selama kurang lebih 4 tahun setelah penerapan OMABA, kini balita-balita
yang terindikasi gizi buruk pun perlahan kondisinya mulai membaik dan kembali ceria.
Kabar Baik Untuk Indonesia, kini program ini sudah mulai disosialisasikan secara nasional.
Sehingga harapannya mulai banyak daerah yang terinspirasi untuk mengikuti jejak
OMABA. Keberhasilan program ini pun sudah mulai diakui secara nasional sebagai bentuk Inovasi Daerah, terbukti
dengan diraihnya penghargaan Top
35 Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB.
![]() |
Penghargaan untuk OMABA 2016 |
Kedepannya, diharapkan ada perbaikan di bidang
pendanaan untuk menjamin
keberlangsungan program ini hingga tidak ada lagi kasus gizi buruk di Indonesia.
Semoga dengan OMABA, anak-anak bangsa ini kelak bisa secerdas Obama. Maju terus
generasi penerus Indonesia!!!!
Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku