..he2Wah..bagaimana mau sayang kalau tak kenal? Lebih-lebih pada diri kita sendiri..
Secara umum mungkin kita kenal diri kita sebatas nama (kecuali amnesia), wajah kita, kebiasaan kita, makanan favorit kita tapi apakah diri kita hanya sebatas itu?bagaimana dengan pribadi kita? Bagaimana dengan fungsi kita diciptakan di bumi ini?Kita sebagai manusia kadang bertanya-tanya untuk apa saya diciptakan di muka bumi? Banyak adegan di sinetron-sinetron kan, ketika si aktor/aktris mengalami suatu kegagalan dan kekecewaan yang amat sangat pasti mereka akan menanyakan hal itu pada Tuhannya. Sama halnya dengan para sufi yang selalu berpikir tentang manfaat keberadaan manusia di muka bumi. Mereka menyendiri di negeri antah berantah, di tempat yang sepi kadang hanya untuk mencari jawaban, “untuk apa aku diciptakan?”
Manusia tentu diciptakan oleh Alloh tidak sia-sia tanpa manfaat. Pasti ada tujuannya bukan? Gak mungkin lah Alloh menciptakan sesuatu yang sia-sia..Nah kalo gitu..apa sih tujuan Alloh menciptakan manusia di muka bumi? Yuk kita telaah arti, peran dan manfaat kita di bumi dari ayat-ayat Alloh (Al-Qur’an).
1. Manusia adalah makhluk termulia diantara ciptaan Alloh lainnya. Manusia diciptakan oleh Alloh dari tanah, malaikat dari cahaya, syaitan dari api.
2. Manusia adalah makhluk yang paling indah bentuknya, lalu mengapa kita tidak bersyukur. Hidung pesek bukan berarti jelek karena cantik itu relative kawan. Bibir tebal bukan berarti tidak proporsional karena faktanya ada orang yang menganggap bibir tebal lebih baik dari pada bibir tipis dan masih banyak masalah fisik yang dikeluhkan oleh manusia. Hallo?tidakkah kita berpikir terkadang dibalik itu semua ada pesan yang ingin Alloh sampaikan untuk kita. Mungkin kalau hidung kita mancung kita nanti akan sombong, mungkin kalau kita cantik sekarang kita justru jadi artis yang membuka-buka aurat bukan lagi bergelut di jalan dakwah. Semua ada maksudnya sayang!tinggal bagaimana cara kita berpikir agar dapat mensyukuri itu semua.
3. Manusia adalah makhluk yang diberi kebebasan untuk memilih antara dua jalan yang akan mereka tempuh, apakah itu jalan kebenaran ataukah keburukan. Berbeda dengan malaikat, jin, binatang dan tumbuhan yang hanya memiliki satu jalan yaitu jalan kebenaran sehingga mereka tidak bisa berbuat dosa.
4. Manusia diberi kemampuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan diberi alat untuk mengembangkannya. Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada manusia yang bodoh, tidak ada manusia yang miskin dari sononye. Semuanya merupakan buah yang dipetik dari kerja manusia itu sendiri selama ini. Jika dia kerja keras untuk belajar tentu dia akan pintar atas izin Alloh begitupun jika dia kerja keras untuk mencari rezeki tentu akan kaya atas izin Alloh.
5. Manusia adalah khalifah di bumi. Tentu kita sering mendengar pernyataan ini. Manusia diciptakan bukan hanya untuk dirinya sendiri, ia pun diciptakan untuk manusia lainnya dan lingkungannya. Maka sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Manusia tanpa manfaat maka ia sama saja tidak ada.
6. Manusia berkewajiban beribadah kepada Alloh. Sebagai makhluk ciptaaNya tentu kita berkewajiban beribadah kepadaNya. Bukan karena Alloh membutuhkan ibadah kita, tapi justru kitalah yang membutuhkan beribadah kepadanya. Untuk apa? Yaitu sebagai sarana kita untuk mengucapkan rasa terima kasih pada Alloh. Alloh Maha Kaya, Dia memiliki segalanya dan tidak membutuhkan apa-apa dari makhluk ciptaanNya.Untuk menemani peran manusia itu di muka bumi itu, Alloh juga tidak begitu saja membiarkan mereka tanpa pegangan. Dia yang Maha Penyanyang memberikan Al-Qur’an yang ditemani Al-Hadits sebagai pegangan bagi umat manusia agar tetap berada dijalan yang benar. Tidak hanya kedua pedoman itu saja, secara material duniawi Alloh pun telah menciptakan buah-buahan, binatang dan seluruh alam raya ini dengan tujuan agar manusia bisa mengembangkannya dan akhirnya dapat mencukupi kehidupannya. Nah..manusia!Masihkah layak kita berpikir bahwa Alloh tidak adil pada kita. Kenapa saya miskin, kenapa saya bodoh.kenapa saya lemah. Percayalah..Alloh tidak pernah menggariskan jalan hidup manusia untuk menyengsarakannya melainkan justru manusia itu sendiri yang menyengsarakan dirinya. Kejinya, mereka yang memiskinkan dirinya sendiri itu namun mereka menjadikan Alloh sebagai penyebab kemiskinan mereka. naudzubillahimindzalik..semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang bersyukur dan selalu berpikir.
-Wallohu’alam bissowab-
No comments:
Post a Comment
Give your opinion..