Tuesday, November 13, 2012

Berhenti Menggugat Alloh



Dalam kehidupan, tidak jarang kita mengeluh dengan keputusan yang Alloh berikan pada kita. Kenapa nasib saya harus begini?kenapa dia lebih hebat daripada saya padahal dia begini dia begitu?kenapa dia lebih kaya sedangkan saya tidak? Dan berbagai kalimat gugatan lainnya yang seringkali keluar begitu saja dari mulut kita. Apakah kita tidak menyadari bahwa keputusan itu yang terbaik yang telah Alloh berikan pada kita?

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Sama halnya ketika saya begitu berharap bisa keterima di SMA A favorit saya tapi ternyata Alloh berkehendak lain hingga saya keterima di SMA B. tentu awalnya sedih, menyesal dan berbagai prasangka buruk pada Alloh menyelimuti hari-hari saya bersekolah di SMA B itu. Namun ternyata Alloh menyimpan rencana lain yang membahagiakan. Saya bisa mendapatkan kesempatan menjadi juara umum, mengikuti seleksi nasional olimpiade ekonomi, belajar Tae Kwon Do dari sabeum dengan level tertinggi se-Provinsi, bertemu dengan teman-teman yang asik dan setujuan. Bukankah itu sangat lebih dari cukup?yang mungkin justru tidak bisa saya rasakan jika saya keterima di SMA A. Alhamdulillah..

Saya pun teringat dengan cerita ustadz di kajian mingguan kantor saya. Beliau bercerita mengenai temannya, seorang perempuan yang rajin shalat tahajud. Perempuan tersebut adalah pemilik bisnis paket umrah plus. Suatu saat dia mengikuti sebuah tender umrah dengan estimasi pendapatan keuntungan yang begitu besar. Untuk bisa memenangkan tender tersebut ia pun lebih memperbanyak ibadah sunnahnya dan tentunya berdoa agar bisa memenangkan tender tersebut. Ketika hari penentuan tender tersebut tiba, betapa kecewanya dia karena ternyata dia kalah dari pesaingnya. Ia tidak mendapatkan tender tersebut. Bukan main sedihnya perempuan itu. Hingga hari-harinya tidak lagi bersemangat bahkan bisnis umrahnya terbengkalai dan satu lagi, dia tidak henti-hentinya menggugat Alloh. “Yaa Alloh mengapa saya bisa kalah dari tender itu padahal saya sudah rajin melaksanakan ibadah sunnah, saya rajin shalat tahajud tetapi mengapa justru saingan saya yang menang?”. Selang beberapa tahun kemudian, ia menghadiri suatu acara masih mengenai bisnis umrah, tidak disangka dalam acara tersebut ia bertemu dengan saingan tendernya dulu. Walaupun masih membekas rasa kecewa karena kegagalan saat itu tapi kini ia sudah bisa berlapang dada bahkan memberi selamat pada saingannya tersebut. Namun ia menjadi terheran-heran ketika saingannya tersebut bukannya bahagia dan bangga dengan keberhasilannya namun justru menangis. Setelah ditanya, barulah ia itu tahu bahwa tender yang ia perebutkan dulu ternyata bermasalah. Paket umrah plus yang ditawarkan menggunakan hotel bintang 5 yang kebetulan bisa ia dapatkan dengan harga cukup murah. Namun ternyata ketika hotel tersebut akan di booking, pihak pengelola hotel tidak bisa menyangupinya karena hotel itu sendiri harus tutup terkait kebijakan perluasan area masjidil haram. Karena uang calon jamaah umroh sudah diterima penuh, maka mau tidak mau pihak penyelenggara umroh harus mencarikan hotel dengan taraf yang sama, sedangkan saat itu satu-satunya hotel dengan taraf bintang lima hanya hotel yang harganya jauh lebih mahal dari hotel sebelumnya. Alhasil, alih-alih mendapat untung besar, pihak penyelenggara umroh justru harus nombok 1 milyar. Betapa kagetnya perempuan tersebut mendengarnya, ia pun tak henti-hentinya bersyukur pada Alloh karena telah diselamatkan dari kerugian sebesar 1 milyar. Dari kisah terebut dapat diambil pelajaran bahwa jika hasil yang kita dapat tidak sesuai dengan yang kita inginkan bukan berarti hal tersebut buruk bagi kita namun bisa jadi hal tersebut baik bagi kita.

Alloh itu Al-Haq dan Al-Adl. Dia tidak mungkin salah memutuskan sesuatu dan hasil keputusan Alloh selalu adil. Adil disini bukan semua orang baik yang berusaha maupun tidak, bisa menjadi kaya namun adil itu adalah semua orang mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang telah ia usahakan.

Misalnya saja ada rekan saya yang mendapat pekerjaan baru yang prestigious dan bergaji besar. Tentu iri saya padanya. Tapi bukankah itu sebagai bayaran dari jerih payahnya bangun di sepertiga malam, bertahajud dan memohon pada Alloh, belajar dengan tekun disaat saya sendiri justru sedang tertidur lelap. Bukankah itu sesuai dengan apa yang ia usahakan?

“ Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS.An-Najm: 36-41)

Namun ada juga rekan saya yang sudah hampir satu tahun tidak kunjung mendapatkan pekerjaan padahal ia sudah belajar tekun, memperbanyak sedekah dan amalan-amalan baiknya. Jika demikian mungkin kita akan langsung menjudge Alloh dengan berbagai prasangka buruk. Tidakkah kita berpikir, Alloh tidak mungkin tuli, Dia Maha Mendengar dan bahkan Dia Al-Mujib Yang Maha Mengabulkan Doa. Setiap doa pasti didengar, setiap Doa pasti dijawab namun dalam bentuk yang berbeda-beda.

"Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR. Bukhari Muslim)

Mungkin memang saya tidak pernah merasakan secara real kesedihan yang dirasakan oleh rekan saya sehingga saya bisa bicara demikian. Tapi saya pernah merasakan 3 bulan belum mendapatkan kerja. Saya rasa itu sudah cukup menggambarkan betapa stressnya masa-masa itu, apalagi dia yang hampir setahun?. Namun, pada akhirnya perasaan sedih itu justru hanya membawa kita ke jurang keputus asaan. Membuat kita menjadi tidak produktif, sehingga pekerjaan yang mungkin tadinya hampir mendekat akan semakin menjauhi kita. Cobalah kita berpikir lebih positif, mungkin waktu luang yang hampir setahun itu adalah pemberian dari Alloh agar kita bisa mengerjakan hal-hal lain, yang mungkin disaat kita mendapatkan pekerjaan nanti justru sulit untuk kita lakukan. Cobalah mensyukuri apapun yang telah diberikan oleh Alloh pada kita. Sehingga kita tidak terus menerus menggugat keputusan Alloh. Percayalah dalam keadaan apapun kita tetap lebih beruntung daripada orang lain. Karena diluar sana mungkin ada orang yang memiliki pekerjaan impiannya tapi ia tak punya waktu untuk berkumpul dengan keluarganya. Mungkin diluar sana ada orang yang memiliki jabatan tinggi tapi ia tidak memiliki kesempatan beribadah pada Tuhannya. Bersyukur lah kita masih memiliki keluarga yang lengkap, waktu yang luang, kesehatan, tempat berteduh, orang-orang yang mencintai kita, anggota badan yang lengkap, kesempatan beribadah dan rezeki lain yang begitu banyak hingga membuat kita sering lupa bersyukur pada Alloh.

 ..Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan tambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)


Wallohualam bissowab

2 comments:

  1. betul,,betul,,bersyukurlah,,karena ada loh orang yang dapet kerja bukan di tempat impian, ga punya waktu kumpul dengan keluarga & teman, ga bisa pulang tenggo, lembur pun ga dibayar --> saya banget hihihihi,,,

    ReplyDelete
  2. Coba yaa, kalo lo dulu masuk Manajemen UI, pasti kita tak kan bertemu dan bersahabat hingga saat ini.
    Auw-auw..
    Allah pasti punya jalan untuk kita.
    Tinggal berusaha dan berdoa dapat yang terbaik.
    Miss you a LOT !!!

    ReplyDelete

Give your opinion..