Monday, November 2, 2009

Perkenalkan..

temanku,
seorang wanita,
kira2 usianya 20 tahun,
seorang mahasiswi tangguh karena tiap hari selalu berjibaku mencari semilir angin maklumlah ia hidup di kereta ekonomi Bogor-Jakarta yang seluruh dunia tahu bahwa kereta itu lebih tepat disebut "mesin pemanggang manusia",
walaupun demikian Alhamdulillah ia beristiqomah dengan berjilbab panjang,
wanita ini cukup menarik..
tak seperti akhwat(panggilan "sayang" seorang wanita berjilbab) lainnya yang penuh kelembutan dan potensi keibuan yang menonjol, wanita ini berbeda..(sesuai dengan motonya..i'm different!!)
ia berkemasan wanita namun sebenarnya ia pria(lho?),
ia wanita yang periang dan cukup bocor(u know bocor?)
namun demikian ia sangat menghargai kehidupan, keluarganya, persahabatannya dan kelebihan serta segala kekurangannya..

aku berteman dengannya sejak kecil, tentu aku tau dia luar dalam..
wanita ini sangat dekat denganku hingga aku cukup mengerti dirinya walaupun ia tak mengerti diriku..
satu hal yang cukup menarik dari dirinya adalah ia sangat suka bercerita..
apaaaaa saja ia ceritakan padaku;hanya padaku dan pada Illah nya..
walau terkadang bosan,
tak ingin mendengar dan membiarkannya berceloteh sendiri..
tapi tak apalah..
aku senang melihat ekspresinya yang terkadang tidak cocok dengan ceritanya,
kadang bila ia bercerita tentang perasaan, degup jantungnya terlalu kencang hingga aku mampu mendengarnya,itu karena ia adalah seorang wanita yang sangat hebohhh..
benar benar heboh..
hingga ia tak mampu mensinkronkan dirinya sendiri!!ckckck..

namun, dibalik ceria dan kehebohannya..ia tak pandai berbicara pun juga karena ia tak suka diacuhkan jika ia sedang bercerita maka ia benar2 selektif dalam memilih partner ceritanya, Alhamdulillah, saya/aku/djawa (coret salah satu)..terpilih menjadi seorang the best listener untuknya..
yah tak apalah..
walaupun hanya seorang pendengar..
asalkan ia tak salahkan hidupnya..
asalkan ia bisa lampiaskan bebannya dan cintanya..

jadi, blog djawa the djawara ini insya4WI akan dipenuhi cerita tentang teman saya ini, mungkin akan banyak motivasi atau pelajaran yang bisa dipanen dari cerita2 ini..

selamat membaca!!*


*selalu siapin sapu tangan bapucu ampat, bantal guling, notes dan pulpen, serta kantong kresek demi kenyamanan anda membaca

ternyata temanku manusia..

pandangan pertama awal aku berjumpa..
seolah-olah hanya impian yg berlalu

sungguh tak kusangka dan rasa tak percaya
cowok setampan dia datang menghampiriku

hampir-hampir aku tak sadar dibuatnya

(Slank feat. Nirina Zubir – Pandangan Pertama)masih ingat temanku?
seperti biasa..
hari ini ia bercerita..
senyumnya yang terkembang selalu dan lebih lama daripada biasanya membuatku menerka..
"wah,bakalan cerita tentang perasaan nih?"
dan ternyata 100 buat ku..
ia bercerita bahwa hari ini ia tak henti bersenandung lagu masterpiece A.Rafiq itu..
"Wah..apa pasal wanita ini bersenandung demikian?tumben?"
*pstpssstpsstt..(bisik-bisik apa kentut ni?)
olala..ternyata ia bercerita tantang perasaan
#djawa..kamu tau?
*nggak.knp emg?
#hari ini saya senang sekali..saya merasakan lagi sebuah perasaan yang sudah lama tidak saya rasakan
*perasaan tresno maksudmu?
#hmm..blm tepat dibilang demikian,ini seperti shock(kaos kaki maksud lu?) sebentar..
*ada apa sih?cerita aja kali heboh bener..
#hari ini saya naik kereta jam 07.02 dari Bogor..tentu sangat penuuuhh..dan cerdasnya,saya justru ambil posisi di tengah gerbong(bageuuss!!)..pertama jalan sih belum berasa penuh,tap lama2 penuh trus saya kelabakan, pas ampe posin saya belum juga sampai di bibir pintu..what de hell?..saya pun dengan wajah kacau, sikut sana-sikut sini untuk buka jalan..heuh tapi cukup tak berhasil!..sudah menyerah bakal kebawa mpe UP(stasiun setelah UI), jurus terkahir saya "mas, mau turun di UI bukan" dengan harapan bakal pada minggir..namun apa yang saya dapat..triiinngg
si mas itu menoleh dan diputarlah lagu "pandangan pertama" dalam imajinajis saya..
tau saat itu?saya seperti hilang kesadaran sesaat..


namun cukup sampai disitu saja..saya disadarkan oleh bunyi tenot tenot di stasiun UI dan tenaga saya curahkan seluruhnya untuk dapat keluar dari gundukan daging2 itu..
dengan sedikit berpegangan pada tas si mas itu..membuat ia kembali menoleh pada saya (disangka mau nyopet kali)..dan ternyata ia keluar lalu menunggu saya untuk bisa keluar..what a nice kid?..
haha..lagi2 saya melihat raut wajahnya, degupan jantung dan alur cerita yang berjalan masing2..tak ada yang sinkron..dasar bocah!!
namun begitu, ia berkata:
"saya merasa bersyukur..dengan perasaan ini, karena telah mengingatkan saya..bahwa usaha saya untuk menjadi semalaikat apapun..saya tetap manusia yang punya perasaan seperti ini dimana justru malaikat sendiri tidak memilikinya..saya tau perasaan ini tidak boleh menjadikan saya lupa pada Sang Pemberinya namun justru harus mampu mendekatkan saya pada-Nya..yaitu dengan cara banyak bersyukur bahwa saya diberi kesempatan untuk melihat masterpiece 4WI swt dalam bentuk yang sangat nyata dan bersyukur karena ternyata saya masih punya perasaan seperti ini.."
"Hahaha..ternyata saya masih manusia,djawa!"
"saya jadi tau..usaha saya selama ini mendekati-Nya bukan untuk menjadi malaikat tapi untuk dapat meniru sikap malaikat yang tak lepas dalam berzikir pada 4WI.
kita ini tetap manusia, maka berlakulah seperti manusia"

yap..saya dapat pelajaran dari cerita ini..
entah ada korelasinya atau tidak, tapi saya jado teringat pada sebuah hadits yang menerangkan bahwa, jika manusia tidak ada yang berbuat dosa maka 4WI akan menciptakan suatu ciptaan lain dimana mereka berbuat dosa dan 4WI akan mengampuninya. hadits itu ngena banget..tapi bukan berarti menyuruh manusia untuk berbuat dosa yah..ini konteksnya berbuat dosa yang tidak disengaja terus dia bertobat..jgn salah tafsir(tar saya bialngin pak tafsir lho!)--(pak tafsir: lho kok saya dibawa2?)..

usai bercerita, wajahnya sedikit lebih kalem walaupun masih kumal dengan keringat dimana2, ia tampak lebih bersahaja dan lebih..
he2..aku jadi tak sabar untuk dengar ceritanya yang selanjutnya..

Sunday, November 1, 2009

Rahasia Kecerdasan Yahudi

Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.

Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"

Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"
ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.

Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.


Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
"Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.

Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"


source: kaskus.us
(ini repost dari notes FB nya Dwi Saputra Hamid)