Wednesday, February 24, 2010

Ketika Adzan Dilalaikan*

*ini kiriman dari Kak chandra di email saya..daripada nganggur tak bermanfaat..lebih baik saya kopaskan di blog biar pada baca dan semoga bermanfaat yeiy!! 

Kamis, 18/02/2010 00:07 WIB | email | cetak | share
Oleh Hidayatus

Kita sebagai umat muslim di Indonesia hendaknya bersyukur. Agama Islam di Indonesia merupakan agama mayoritas yang dianut oleh penduduk negeri ini. Dan sebagai negara yang jumlah penduduk muslimnya terbesar di dunia, panggilan adzan dari masjid-masjid merupakan suatu hal yang tidak asing lagi di telinga kita. Bisa dibayangkan ketika kita hidup di negara yang mayoritas penduduknya non muslim, panggilan adzan akan sangat jarang kita temukan, bahkan menjadi sesuatu hal yang langka.
Kalimat-kalimat adzan adalah di antara ungkapan yang paling sering dan paling banyak kita dengar setiap hari. Adalah hal yang sudah menjadi pengetahuan umum bagi seluruh umat Islam, bahwa kalimat-kalimat yang dilantunkan oleh seorang muazzin ketika adzan, berarti panggilan untuk segera bangkit dan bergerak serta meninggalkan segala macam aktifitas yang bersifat duniawi dan segera menghadap Allah dengan melaksanakan sholat.
Pernah suatu periode tertentu saya mengabaikan seruan adzan ini. Ketika adzan dikumandangkan dari masjid sebelah yang jaraknya tidak sampai 100 meter dari rumah, dalam pikiran terbersit, ah nanti saja, kan belum iqomah. Lagian masjidnya juga dekat. Akhirnya kebiasaan ini menjadi sesuatu hal yang biasa, ketika adzan dikumandangkan masih sibuk dengan aktivitas, setelah iqomah baru mengambil air wudhu. Dan sudah menjadi konsekuensi yang logis, saya tertinggal sholat berjamaah.